-->

Proposal Skripsi


A.     Latar Belakang
Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk  merupakan karya monumental Ahmad Tohari, seorang penulis dari Banyumas. Lebih dari 50 skripsi dan tesis lahir dari novel ini. Selain itu novel ini telah diterjemahkan ke dalam 4 bahasa, yaitu bahasa Jepang, Jerman, Belanda dan Inggris. Bahkan di jurusan Sastra Asia Timur, novel ini menjadi  bacaan wajib bagi mahasiswa.

Cara pengisahan novel ini cukup menggunggah perasaan ingin tahu, mengungkap suatu masalah yang bagi kebanyakan orang dianggap lazim. Ahmad Tohari berhasil mengungkapkan seluruh kisah dalam novel ini dengan bahasa yang lancar dan mengalir.
Hal lain yang menarik dari novel ini adalah penggambaran konfik kejiwaan tokoh-tokohnya, terutama tokoh Srintil dan Rasus. Ada sisi-sisi kejiwaan yang patut dipelajari dan dicermati dari kedua tokoh ini. Ditemukan beberapa hal berkaitan dengan  teori psikoanalisa sigmund Freud dalam novel ini.  Dan ada  berbagai permasalahan yang bisa diungkap dari konflik kejiwaan yang dialami oleh tokoh-tokoh utama dalam novel ini, untuk kemudian dijadikan pelajaran dalam menangani kasus-kasus psikologi seseorang.
Hal-hal tersebut di ataslah yang melatarbelakangi pemilihan judul kami.
B.     Rumusan Masalah
Sesungguhnya psikologi sastra itu pun sangat rumit dan luas, karena ada empat kemungkinan yang bisa dipilih oleh peneliti sastra. Keempat kemungkinan itu sebagaimana dikemukaan oleh Wellek dan Warren serta Hardjana adalah pertama penelitian terhadap psikologi pengarang sebagai tipe atau pribadi. Pengkajian ini cenderung ke arah psikologi seni. Kedua penelitian proses kreatif dalam kaitannya dengan kejiwaan. Studi ini berhubungan pula dengan psikologi proses kreatif. Bagaimana langkah-langkah psikologis ketika mengekspresikan karya sastra menjadi fokus. Ketiga, penelitian hukum-hukum psikologi yang diterapkan pada karya sastra. Dalam kaitan ini penelitian dapat diarahkan pada teori-teori psikologi, misalnya psikoanalisis ke dalam sebuah teks sastra. Asumsi dari kajian ini  bahwa pengarang sering menggunakan teori psikologi tertentu dalam penciptaan karya sastra. Keempat, penelitian dampak psikologi teks sastra kepada pembaca.
Karena luasnya cakupan dan adanya beberapa kemungkinan itulah penulis membatasi penelitian sebatas kemungkinan yang ketiga, yaitu mengkaji teks sastra dalam hal ini konflik kejiwaan tokoh utama Novel Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk dan penerapan teori-teori psikologi khususnya psikoanalis Sigmund Freud dalam karya Novel tersebut.
  Berkaitan dengan pendekatan yang penulis pergunakan dalam penelitian ini, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana konflik kejiwaan tokoh utama novel Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk dengan analisis psikologis.
2. Bagaimana korelasi antara novel konflik psikologi tokoh Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk dengan psikoanalisa Sigmund Freud .
C.     Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan:
1.      Menunjukkan konflik kejiwaan yang dialami oleh tokoh utama dalam novel Trilogi Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari
2.      Membuktikan adanya  korelasi konflik kejiwaan yang dialami oleh Tokoh utama, yaitu Rasus dan Srintil dengan psikoanalisa Sigmund Freud.
D.    Manfaat Penelitian
1.      Meskipun penelitian terhadap novel Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari sudah banyak dilakukan, penelitian ini diharapkan dapat melengkapi penelitian yang sudah ada dengan cara dan persepsi yang berbeda sehingga dapat diperoleh keanekaragaman pemahaman dan penafsiran dengan masing-masing argumentasi yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
2.      Membantu pembaca dalam memahami novel Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari.

 E.     Penegasan Judul
Judul skripsi ini adalah Konflik Kejiwaan Tokoh Utama Novel Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari ( Sebuah Tinjauan Psikologi Sastra). Agar tidak terjadi salah pengertian yang berkaitan dengan judul dan tidak mempersulit penelitian, di bawah ini akan dijelaskan hal – hal yang berkaitan dengan judul.
1.      Konflik Kejiwaan
Menurut beberapa kamus yang penulis temukan, konflik dapat  berarti:
a.       Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi 3 yang diterbitkan Departemen Pendidikan Nasional Balai Pustaka Jakarta, konflik berarti  percekcokan, perselisihan, pertentangan. Sedangkan konflik batin atau kejiwaan adalah percekcokan, perselisihan, pertentangan yang disebabkan adanya dua gagasan atau lebih atau keinginan yang saling bertentangan untuk menguasai diri sehingga mempengaruhi tingkah laku.
b.      Dalam Kamus Ilmiah Serapan yang disusun oleh AKA Kamarulzaman dan M. Dahlan Y.Al Barny dijelaskan bahwa konflik (psikologi) adalah keberadaan dua keinginan atau perasaan yang tidak bisa dipersatukan dan saling bertentangan satu sama lain yang menimbulkan ketegangan emosi atau psikis.
c.       Sementara dalam Ensiklopedi Sastra Indonesia yang ditulis oleh Hasanuddin WS. dijelaskan bahwa konflik adalah bagian alur cerita yang mengungkapkan pertentangan antara beberapa pelaku atau unsur. Sedangkan konflik batin atau kejiwaan adalah ketegangan yang terdapat di dalam diri seseorang berupa pertentangan antara dua keinginan yang dihadapi dalam saat yang sama.
 Dari beberapa pengertian tersebut, penulis mengambil pengertian yang terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dan pengertian konflik yang terdapat dalam Ensiklopedi Sastra Indonesia. Sehingga penulis mendefinisikan konflik kejiwaan adalah ketegangan yang terdapat di dalam diri seseorang berupa pertentangan antara dua keinginan yang dihadapi dalam waktu yang sama sehingga mempengaruhi tingkah laku.
2.      Tokoh utama
Tokoh utama adalah pelaku-pelaku dalam novel Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk yang mempunyai misi untuk mengembangkan cerita. Dalam hal ini tokoh utama Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk adalah Srintil dan Rasus.
3.      Novel
Novel adalah cerita yang berbentuk prosa dalam ukuran luas, yang menguraikan peristiwa kehidupan seseorang yang luar biasa dan berakhir dengan perubahan nasib kehidupan pelakunya (Suhendra dan Supinah, 1993: 154)
4.      Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk
Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk adalah sebuah novel karya Ahmad Tohari yang diterbitkan oleh PT. Gramedia Pustaka Jaya, Jakarta tahun 2007
5.      Ahmad Tohari
Ahmad Tohari adalah penulis novel Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk. Ia lahir di desa Tinggarjaya,Kecamatan Jatilawang, Banyumas, 13 Juni 1948.

 
6.      Psikologi Sastra
Psikologi sastra adalah kajian sastra yang memandang karya sastra sebagai aktivitas kejiwaan (Suwardi Endaswara, 2003: 96). Karya sastra sebagai fenomena psikologis, akan menampilkan aspek-aspek kejiwaan melalui tokoh-tokoh jika kebetulan teks berupa drama maupun prosa.
F.      Landasan Teori
Kritik sastra memiliki korelasi yang erat dengan perkembangan kesusasteraan. Kritik sastra merupakan sumbangan yang dapat diberikan oleh para peneliti sastra bagi perkembangan dan pembinaan sastra. Sehingga untuk bisa menentukan bagaimana sesungguhnya perkembangan kesusasteraan Indonesia, dibutuhkan suatu kritik. Pendekatan dalam kritik sastra cukup beragam. Pendekatan-pendekatan tersebut bertolak dari empat orientasi teori kritik. Yang pertama, orientasi kepada semesta (universe) yang melahirkan teori mimesis. Kedua, teori kritik yang berorientasi kepada pembaca (audience) yang disebut teori pragmatik. Penekanannya bisa pada pembaca sebagai pemberi makna dan pembaca sebagai penerima efek karya sastra. Resepsi sastra merupakan pendekatan yang berorientasi kepada pembaca. Ketiga, teori kritik yang berorientasi pada elemen pengarang dan disebut sebagai teori ekspresif. Keempat adalah teori yang berorientasi kepada karya (work) yang dikenal dengan teori objektif.
Psikologi sastra merupakan pendekatan yang bertolak dari orientasi kepada semesta (universe), namun bisa juga bertolak dari orientasi kepada pengarang dan pembaca. Sebagaimana yang dikatakan oleh Suwardi Endraswara (Suwardi, 2003: 104-106) bahwa langkah yang perlu dilakukan oleh peneliti psikologi sastra tidak akan lepas dari sasaran penelitian. Apakah peneliti sekedar menitikberatkan pada psikologi tokoh dan atau sampai proses reativitas pengarang.
Jika peneliti menitikberatkan pada psikologi tokoh, yang harus dilakukan ada beberapa proses, yaitu pertama, pendekatan psikologi sastra menekankan kajian keseluruhan baik berupa unsur intrinsik maupaun unsur ekstrinsik. Namun, tekanan pada unsur intrinsik, yaitu tentang penokohan dan perwatakannya. Kedua, disamping tokoh dan watak perlu dikaji pula tema. Ketiga, konflik perwatakan tokoh perlu dikaitkan dengan alur cerita.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan psikologi sastra psikologi sastra yaitu suatu kajian sastra yang memandang karya sastra sebagai aktivitas kejiwaan (Suwardi Endaswara, 2003: 96). Karya sastra sebagai fenomena psikologis, akan menampilkan aspek-aspek kejiwaan melalui tokoh-tokoh jika kebetulan teks berupa drama maupun prosa.
Dalam penelitian ini, peneliti tidak menganalisis semua tokoh yang ada dalam novel Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk tetapi hanya menekankan pada penganalisisan fenomena psikologis yang tampak dari konflik kejiwaan tokoh-tokoh utamanya, yakni Rasus dan Srintil dengan teori psikoanalisa.
G.    Metode Penelitian
Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Pertama-tama dipilih salah satu unsur dalam novel Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk yakni aspek konflik kejiwaan tokoh-tokohnya yang dikaitkan dengan alur cerita novel tersebut. Selanjutnya konflik kejiwaan dalam novel tersebut dideskripsikan dengan dibantu oleh teori-teori tentang psikoanalisa-nya Sigmund Freud. 
H.    Kerangka Penyajian
Penelitian  ini terdiri atas empat bab yang terbagi dalam bab yang bersifat teoritis, bab yang berisi analisis dan interpretasi, dan bab yang bersifat konklusi. Bab I merupakan pendahuluan yang mengemukakan tentang latar belakang, ruang lingkup dan rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penegasan judul, landasan teori dan metode, serta sistematika penulisan. Bab II berupa analisis psikologi, yang membahas aspek konflik kejiwaan tokoh utama novel Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk, yaitu konflik kejiwaan tokoh Rasus dan Srintil. Bab III mengungkapkan masalah korelasi antara konflik kejiwaan tokoh utama Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk dengan psikoloanalisa Sigmund Freud, yakni frustasi serta kondisi bawah sadar manusia dan pengaruhnya terhadap tingkah laku manusia. Bab IV  yaitu penutup yang berisi kesimpulan .

0 Response to "Proposal Skripsi"

Posting Komentar

ads midle