Menjadi Guru Profesional
Menjadi profesional, berarti menjadi ahli dalam bidangnya. Dan  seorang ahli, tentunya berkualitas dalam melaksanakan pekerjaannya. Akan  tetapi tidak semua Ahli dapat menjadi berkualitas. Karena menjadi  berkualitas bukan hanya persoalan ahli, tetapi juga menyangkut persoalan  integritas dan personaliti
Dan kata profesional bukan hanya kata baku yang diperuntukkan bagi  mereka yang kerja dikantoran. Bekerja di dalam ruang berAC, memakai  kemeja, jas mahal, celana bahan bagi laki-lakinya, atau memakai blazer,  rok mini, berkutat dengan orang-orang penting yang biasa disebut dengan  istilah “meeting”. Tidak! kata professional berlaku untuk setiap  profesi. Termasuk guru.
Guru harus memiliki keahlian tertentu dan distandarkan secara kode  keprofesian. Bila ia tak punya keahlian menjadi guru maka tidak dapat  disebut sebagai guru. Oleh karnanya tidak semua orang bisa menjadi guru.
Namun, pada kenyataannya banyak ditemui bahwa pilihan profesi guru  sebagai pilihan profesi terakhir. Profesi ini dirasa kurang bonafide,  dekat dengan status sosial menengah ke bawah, bergaji kecil, tidak  sejahtera, dan hidup dibawah garis kemiskinan. Bahkan ada guru yang  diambil dengan asal comot. Yang penting ada yang mengajar.
Padahal guru adalah operator kurikulum pendidikan. Pengentas  kebodohan Ia merupakan mata rantai dan pilar peradan sekaligus benang  merah kemajuan suatu masyarakat dan motor penggerak peradaban suatu  bangsa.
Dapat dibayangkan bila profesi ini diamanahkan bagi mereka yang tidak  profesional dan menjadikan profesi ini sebagai pilihan terakhir. Akan  dibawa kemana bangsa ini?
 Guru Profesional   Guru profesional adalah guru yang meramu kualitas dan integritasnya.  Mereka tidak hanya memberikan pembelajaran bagi peserta didiknya tapi  mereka juga harus menambah pembelajaran bagi mereka sendiri karena jaman  terus berubah. Ia harus terus meningkatkan kemampuan serta  keterampilannya dalam berbagai bidang.
Perningkatan kualitas ini tidak hanya didapat melalui ruang formal  saja. Tapi juga bisa melalui pelatihan-pelatihan peningkatan kualitas  guru. Dan diharapkan peningkatan kualitas guru ini dapat menghapus  stigma akan penyakit guru dibawah ini.
Agar tidak ada lagi 11 penyakit yang rentan diderita guru:
1. Tipes  : Tidak punya selera
2. Mual  : mutu amat lemah
3. Kudis  : Kurang disipiln
4. Asma  : Asal masuk kelas
5. Kusta   : Kurang Strategi
6. TBC          : Tidak Bisa Computer
7. KRAM         : Kuram Terampil
8. Asam Urat : Asal Sampaikan materi urutan kurang akurat
9. Lesu          : Lemah Sumber
10. Diare  : Dikelas Anak-anak remehkan
11. Ginjal  : Gajinya nihil jarang aktif dan terlambat
Yuk jadi guru berkualitas. Yang menjadikan profesinya tidak hanya  profesi penopang kehidupannya di dunia tapi juga sebagai tabungan untuk  kehidupannya di akhirat.

0 Response to "Menjadi Guru Profesional"
Posting Komentar