Lead Berita
Langkah pertama yang dilakukan seorang penulis berita adalah mencari berita, baik dengan meliput atau memadukan beberapa berita untuk ditulis menjadi berita baru. Jika langkah ini sudah selesai langkah selanjutnya adalah menuliskannya dengan 
jelas. Prinsip utama dalam membuat berita adalah clarity dan concise. 
Jelas, lugas dan lengkap. 
Sebagaimana pada postingan tentang struktur berita beberapa saat yang lalu, maka pada postingan kali ini akan dibahas satu bagian dari struktur berita yaitu Lead.
Lead adalah bagian penting dari suatu berita. Letaknya di bagian paling atas, setelah judul dan dateline (bila dia berita hard news). Banyak
 pilihan        lead; sebagian untuk menyentak pembaca, sebagian untuk 
menggelitik rasa        ingin tahu pembaca, dan yang lain untuk mengaduk
 imajinasi pembaca. Dan        masih ada yang lain, yaitu lead untuk 
memberi tahu pembaca tentang cerita        yang bersangkutan secara 
ringkas. Penulis jarang menyadari pentingnya        memilih lead dengan 
cermat. 
Jenis-jenis Lead pun ada beberapa macam, yaitu
       Lead ringkasan
       Lead
 ini sama        dengan yang dipakai dalam penulisan "berita keras". 
Yang ditulis hanya        inti ceritanya, dan kemudian terserah pembaca 
apakah masih cukup berminat        untuk mengikuti kelanjutannya.
       Lead yang        bercerita.
       Lead
 ini, yang        digemari penulis fiksi (novel atau cerita pendek), 
menarik pembaca dan        membenamkannya. Tekniknya adalah menciptakan 
satu suasana dan membiarkan        pembaca menjadi tokoh utama, entah 
dengan cara membuat kekosongan yang        kemudian secara mental akan 
diisi oleh pembaca, atau dengan membiarkan        pembaca 
mengidentifikasikan diri di tengah-tengah kejadian yang        
berlangsung.
       Hasilnya,
 berupa        teknik seperti yang dibuat dalam film yang baik. Apakah 
Anda pernah merasa        haus ketika menyaksikan seorang pahlawan 
(film) kehausan di tengah padang        pasir? Apakah Anda gemetar di 
tempat duduk Anda menyaksikan film horor?
       Lead
 semacam ini        sangat efektif untuk cerita petualangan. Misalkan 
seorang wartawan yang        melaporkan suasana di sudut sebuah rumah di
 Bosnia Herzegovina yang lagi        dilanda perang saudara.
Kami makan anggur kematian, dan anggur itu lezat. Berair, biru kehitaman, manis dan asam. Mereka menggantungkan setandan anggur masak di beranda belakang rumah milik muslim yang istrinya belum lama tewas oleh bom orang Serbia. Ini senja di Bosnia, langit sama biru tuanya dengan anggur-anggur itu. (TEMPO, 27 Maret 1993, "Potret Berdarah dari Dalam").
       Lead deskriptif.
       Lead
 deskriptif        bisa menciptakan gambaran dalam pikiran pembaca 
tentang suatu tokoh atau        tempat kejadian. Lead ini cocok untuk 
menulis profil pribadi.
       Lead
 yang bercerita        meletakkan pembaca di tengah adegan atau kejadian
 dalam cerita, sedangkan        lead deskriptif menempatkan pembaca 
beberapa meter di luarnya, dalam        posisi menonton, mendengar, dan 
mencium baunya.
Wajah Syaiful Rozi bin Kahar samasekali tak mengesankan bahwa ia seorang bajak laut. Ia berpembawaan halus, sopan, dan ramah (TEMPO, 28 Agustus 1993, "Perompak yang Halus dan Ramah").
       Atau
 sebuah lead        deskriptif bisa menampilkan tokohnya dalam 
perwatakan yang menarik, dengan        cara menggambarkan sebuah latar 
(dekor) yang tepat.
Bola mata Juani berkaca-kaca ketika mengintip kemenakannya, Soleka, yang sedang mandi sore itu. Dari balik pagar sumur yang jarang, ia melihat kain basahan Soleka sering tersibak (TEMPO, 2 Januari 1993, "Kasmaran Maut di Sarang Elang").
Lead kutipan.
       Kutipan
 yang dalam        dan ringkas bisa membuat lead menarik, terutama bila 
yang dikutip orang        yang terkenal. Kutipan harus bisa memberikan 
tinjauan ke dalam watak si        pembicara.
"Tangkap hidup atau mati." (TEMPO, 29 Januari 1994, "Hidup atau Mati: Gendut Dicari").
       Lead pertanyaan.
       Lead
 ini efektif        bila berhasil menantang pengetahuan atau rasa ingin 
tahu pembaca. Dalam        banyak hal, lead ini cuma taktik. Penulis 
yang menggunakan lead ini tahu        bahwa ada pembaca yang sudah tahu 
jawabannya, ada yang belum. Yang ingin        ditimbulkan oleh lead ini 
rasa ingin tahu pembaca: yang belum tahu,        mestinya terus ingin 
membacanya; sedangkan yang sudah tahu dibuat        ragu-ragu apakah 
pengetahuannya cocok dengan informasi penulis.
       Banyak
 penulis        enggan memakai lead ini karena pembaca serinq dibuat 
kesal oleh        jebakannya. Biasanya lead bercerita atau deskriptif 
lebih disukai.
Berapa gaji Presiden Soeharto sekarang? (TEMPO, 23 Januari 1993, Presiden Naik, DPR Naik).
Lead Menuding Langsung.
       Bila
 penulis        berkomunikasi langsung dengan pembaca, ini disebut lead 
menunjuk langsung.        Ciri-ciri lead ini adalah ditemukannya kata 
"Anda" yang disisipkan pada        paragraf pertama atau di tempat lain.
       Keuntungannya
        jelas. Pembaca -- kadang-kadang tidak secara sukarela -- menjadi
 bagian        cerita. Penyusunan kata-katanya melibatkan Anda secara 
pribadi dalam        cerita itu.
Bila Anda punya nama "kodian", harap hati-hati. Salah-salah Anda kena cekal, tak boleh ke luar negeri (TEMPO, 30 Januari 1993, "Gara-gara Nama Sama".)
Lead penggoda.
       Lead
 penggoda ini        adalah cara untuk "mengelabui" pembaca dengan cara 
bergurau. Tujuan        utamanya menggaet perhatian pembaca dan 
menuntunnya supaya membaca seluruh        cerita.
       Lead
 jenis ini        biasanya pendek dan ringan. Umumnya dipakai teka-teki,
 dan biasanya hanya        memberikan sedikit, atau sama sekali tidak, 
tanda-tanda bagaimana cerita        selanjutnya.
Angka yang ditunggu-tunggu itu keluar juga: sekitar 50. (TEMPO, 4 Januari 1992, "Angka Misterius Santa Cruz".)
       Cara
 lain        menampilkan lead jenis ini, mengiming-imingkan (memamerkan)
 potongan fakta        di depan hidung pembaca supaya terpancing untuk 
terus membaca:
Pendatang baru itu tampak misterius dan agak menakutkan. Namanya memang bagus, Chlamydia pneumoniae, tapi wataknya merepotkan para peneliti (TEMPO, 19 Februari 1994, "Chlamydia yang Mempersulit Diagnosa").
       Pembaca
 yang tak        tahu apa atau siapa nama itu, tentunya bisa punya 
asosiasi macam-macam        membaca lead itu: apakah itu seseorang, atau
 benda, atau apa. Barulah di        kalimat-kalimat berikutnya 
diceritakan yang sebenarnya: "Itulah kuman        penyebab penyakit 
radang paru-paru, yang tidak tergolong jenis bakteri,        tapi juga 
bukan virus. Para ahli mengatakan, kuman itu membawa sebagian        
sifat bakteri, sebagian lagi sifat virus."
       Pembaca
 yang sudah        tahu tentang kuman itu pun diharapkan tetap ingin 
membaca artikel ini,        karena diiming-iming dengan kata "misterius"
 dan "menakutkan". Benarkah si        Chlamydia itu semisterius dan 
semenakutkan sebagaimana ia ketahui, atau        kurang dari itu, atau 
lebih menakutkan?
Lead nyentrik.
       Hijau sayuran
       Putihlah susu
       Naik harga makanan
       Ke langit biru
       Reporter
 yang        imajinatif -- meskipun tidak puitis -- bisa mencoba lead 
seperti ini pada        saat menulis cerita tentang kenaikan harga. Lead
 ini memikat dan        informatif. Gayanya yang khas dan tak kenal 
kompromi itu bisa menarik        pembaca, hingga ceritanya bisa laku.
       Lead
 ini paling        ekstrem dalam bertingkah. Tapi kekurangajarannya bisa
 menggaet pembaca,        bila reporter bisa mengikuti langkah 
pertamanya itu dengan cerita yang        lincah dan hidup. Tapi nada 
lead ini susah dijaga sepanjang keseluruhan        cerita.
       Beberapa
 koran        enggan memakai lead ini. Memang ada bahayanya. Wartawan 
hidup dalam dunia        kata-kata. Lead nyentrik membuka peluang 
wartawan untuk mengobral        permainan kata hingga memualkan. Hanya 
kebijaksanaan yang tegas yang bisa        mencegah banjirnya permainan 
kata itu.
       Lead nyentrik bisa        juga hanya melukiskan suara bunyi-bunyian. Misalkan: 
"Tak dududuktak. Duk." (TEMPO, 5 Januari 1985, "Mereka Bergerak, Selebihnya Silakan Lihat.")
Lead gabungan.
       Di
 surat kabar        sering ditemukan lead yang merupakan gabungan dari 
dua atau tiga lead,        dengan mengambil unsur terbaik dari 
masing-masing lead.
       Lead kutipan sering        digabungkan dengan lead deskriptif.
"Bukan salahku bahwa aku belum mati sekarang," kata Fidel Castro dengan senyum lucu (TEMPO, 7 Mei 1994, "Castro, Revolusioner yang Belum Pensiun").
       Lead penggoda bisa        digabung dengan lead kutipan.
MENULIS LEAD
       Sekali reporter        memilih lead dan memilih pendekatan dasarnya, ia menghadapi problem        memilih kombinasi kata-kata.
       Bagaimanapun
        imajinatif dan menariknya gagasannya untuk satu lead yang bagus,
 ia masih        bisa tergelincir dalam merenggut perhatian pembaca bila
 kombinasi        kata-katanya payah.
       Misalnya:
Setiap pagi, sekitar pukul 07.30, ketika matahari masih bersinar merah di Percut, sebuah kota pantai 22 kilometer dari Medan, Hotman Sinaga, 32 tahun, memulai pekerjaannya sebagai penyadap tuak. Ia kayuh sepedanya menuju kebun kelapa....(TEMPO, 11 Juni 1994, "Ketika Minuman Keras Melekat Bersama Tradisi").
       Lead
 tersebut        terlalu panjang, tapi untunglah susunan kata-katanya 
bagus. Ide yang sama        bisa ditulis lebih jelek oleh reporter yang 
kurang mampu:
       Pagi-pagi,
 lebih        kurang pukul 07.30. pagi, ketika matahari terlihat 
bersinar merah di        Percut, yakni sebuah kota pantai yang terletak 
lebih kurang 22 kilometer        dari Medan, seorang penyadap tuak 
bernama Hotman Sinaga, 32 tahun, mulai        bekerja sebagai penyadap 
tuak....
       Bandingkanlah
 kedua        lead itu. Idenya sama. Hal yang dibicarakan juga sama. 
Tapi yang pertama        lebih efektif dan ringkas, sedangkan yang kedua
 banyak kata bisa        dihilangkan tanpa mengubah gambaran yang ingin 
disampaikan. 

0 Response to "Lead Berita"
Posting Komentar