Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang menggunakan kaidah /
struktur bahasa Indonesia dan pilihan kata baku. Kalimat efektif ini dibutuhkan
dalam setiap teks formal, seperti pembuatan makalah, skripsi, desertasi dan
sebagainya.
Lawan dari kalimat efektif adalah kalimat tidak efektif,
yaitu kalimat yang tidak mengikuti kaidah bahasa Indonesia yang baku, baik dari
pemilihan kata-katanya atupun penggunaan struktur kalimatnya. Ketidakefektifan
kalimat dapat disebabkan beberapa hal, antara lain kerancuan struktur kalimat,
penggunaan kata yang berlebihan atau tidak hemat kata, ketidakcermatan.
Kerancuan Struktur Kalimat
Yang dimaksud dalam struktur kalimat adalah pola kalimat.
Dalam bahasa Indonesia, setiap kata dalam kalimat pasti menduduki salah satu
fungsi kalimat. Adapun fungsi-fungsi kalimat itu adalah S (Subjek), P
(predikat), O (objek) dan K
(keterangan). Memang dalam sebuah kalimat tidak harus ada semua fungsi
tersebut. Minimal yang harus ada dalam sebuah kalimat adalah S dan P. Jika
salah satu kata dalam kalimat tersebut tidak ada, maka kalimat tidak besar.
Maksud dari kerancuan struktur kalimat ketidaktepatan penggunaan atau penempatan fungsi-fungsi kalimat, khususnya dalam kalimat majemuk. Kerancuan kalimat itu bisa disebabkan karena keinginan pembuat kalimat untuk memadukan dua klausa atau lebih.
Contoh:
Kalimat rancu
Hutan bakau dikelompokkan berdasarkan pembentukan, pasang surutnya air dan cara memanfaatkannya.
Pembahasan
Kalau dicermati kalimat tersebut penggabungan dari beberapa klausa.
Klausa 1: hutan bakau dikelompokkan berdasarkan pembentukannya
Klausa 2: hutan bakau dikelompokkan berdasarkan pasang surrutnya air
Klausa 3: cara memanfaatkannya (hutan bakau)
Kerancuan struktur kalimat terlihat pada jenis klausanya. Klausa 1 dan 2 menunjukkan klausa pasif sedangkan klausa 3 menunjukkan klausa aktif. Hal itu terlihat dari penggunaan awalan di- pada klausa 1 dan 2 serta penggunaan awalan me- pada klausa 3.
Penggabungan ketiga klausa menjadi sebuah kalimat majemuk menjadi tidak efektif karena dalam satu kalimat terdapat jenis dan pola kalimat yang tidak sesuai yakni penggabungan klausa pasif dan klausa aktif. Karena ketidaktepatan penggabungan klausa-klausa tersebut, kalimat menjadi tidak efektif.
Penggunaan Kata yang Berlebihan
Mungkin poin ini menjadi tidak masalah ketika diterapkan pada teks berjenis narasi yang menekankan unsur estetika. Karena, ketika seorang penulis teks narasi ingin menekankan sesuatu, dia akan menggunakan beberapa cara, salah satunya adalah pengulangan kata atau bahkan kalimat.
Tetapi untuk teks yang cenderung ilmiah populer atau ilmiah, penggunaan kata yang berlebihan akan sangat tidak efektif dan bisa jadi mengaburkan makna kalimat yang sebernarnya. Karenanya, kalimat dikatakan tidak efektif jika didapati penggunaan kata yang berlebihan.
Contoh kalimat yang menggunakan kata berlebih.
Karena ia tidak diundang, dia tidak datang pada pertemuan itu.
Pembahasan:
Pada kalimat di atas terdapat penggunaan kata dia yang terulang. Meskipun tidak menimbulkan salah tafsir namun kalimat seperti tersebut dikatakan sebagai kalimat yang tidak efekif. Kalimat tersebut akan menjadi efektif jika kata dia yang berfungsi sebagai subjek kalimat hanya disebut sekali, sehingga kalimat menjadi sebagai berikut:
Karena tidak diundang, dia tidak datang pada pertemuan itu.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghemat penggunaan kata, antara lain:
Menghilangan subjek yang sama (dalam kalimat majemuk)
Contoh: Ia pergi ke pasar kemudia ia akan pergi ke rumah pamannya. (kalimat tidak efektif)
Ia pergi ke pasar kemudian ke rumah pamannya.
Menghilangkan penggunaan superordinat pada hiponimi kata
Contoh: Ia memakai baju berwarna merah (tidak efektif)
Ia memakai baju merah. (efektifI
Pembahasan:
Kalimat 'Ia memakai baju berwarna merah' tidak efektif karena merah merupakan hiponem dari warna. Sehingga kata berwarna tidak perlu dimunculkan dalam kalimat.
Menghindari penggunaan kata bersinonim dalam satu kalimat
Contoh: Semua itu disebabkan karena kurangnya kedispilinan. (tidak efektif)
Semua itu disebabkan kurangnya kedisiplinan (efektif)
Menghindari pennjamakan kata-kata yang berbentuk jamak
Contoh: Para tamu-tamu datang tepat waktu (tidak efektif)
Para tamu datang tepat waktu (efektif)
Kecermatan
Yang dimaksud kecermatan adalah kalimat tidak menimbulkan tafsir ganda.
Contoh:
Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah. (tidak efektif)
Mahasiswa perguruan tinggi terkenal itu menerima hadiah. (efektif)
Kalimat yang pertama akan menimbulkan salah tafsir, yakni perguruan tingginya yang terkenal ataukah mahasiswanya yang terkenal.
Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan kalimat yang efektif.
0 Response to "Kalimat Efektif"
Posting Komentar