-->

Imbuhan Asing, Jenis dan Penggunaannya


Kata dalam bahasa Indonesia dapat dibentuk dengan beberapa cara. Salah satunya adalah dengan afiksasi. Afiksasi adalah proses pembentukan kata dengan menambahkan afiks (imbuhan) baik imbuhan di awal (prefiks), di tengah (infiks), sufiks (akhiran) ataupun konfiks (gabungan antara prefiks dan sufiks)

Ada banyak awalan yang kia kenal. Awalan-awalan yang ada, jika ditinjau dari penggunaannya dibedakan menjadi 2, yakni awalan yang produktif dan non produktif. Yang termasuk awalan produktif antara lain awalan meN-, awalan ber-, per- dan sebagainya.

Selain imbuhan yang berasal dari bahasa Indonesia sendiri, banyak juga awalan asing yang dijumpai dan digunakan dalam bahasa Indonesia. Berikut beberapa imbuhan asing yang penggunaannya sering ditemukan.

1. Akhiran -is.

Akhiran -is merupakan adaptasi dari bahasa Belanda dan bahasa Inggris. Jika bergabung dengan sebuah bentuk dasar akhiran -is mempunyai makna bersangkutan dengan.

Contoh:

a. Kolonialis Belanda menjajah Indonesia kurang lebih 350 tahun. (berkaitan dengan koloni)
b. Setiap warga negara Indonesia diharapkan mempunyai jiwa pancasilais (berkaitan dengan Pancasila)

2. Akhiran -isasi.

Akhiran -isasi merupakan akhiran yang diadaptasi dari bahasa Inggris. Akhiran -isasi mempunyai makna proses atau menjadikan sesuatu.

Contoh:

a. Di daerah Sleman diadakan turinisasi. (proses menurikan / tanaman turi)
b. Reboisasi harus dilakukan di lereng-lereng gunung yang rawan dengan tanah longsor.

3. Awalan-awalan asing yang sering digunakan dalam penulisan teks laporan.

a. Awalan anti-
Awalan anti banyak digunakan dalam teks teks laporan. Awalan ini mempunyai makna melawan atau bertentangan.

  • Antiklimaks dalam cerita itu terjadi ketika semua permasalahan yang dialami tokoh dapat diurai satu persatu dan dicarikan penyelesaiannya.
  • Indonesia seharusnya melakukan gerakan antikomunis untuk menjaga kestabilan negara.
b. Awalan bi
Awalan bi- juga banyak digunakan dalam beberapa istilah bidang ilmu pengetahuan. Awalan bi- mempunyai makna dua.
  • Saat ini banyak sekolah yang menggunakan bilingual dalam proses belajar mengajarnya.
  • Hubungan bilateral kedua negara semakin rapuh karena perbedaan yang tidak dapat disatukan.
c. Awalan de-
Awalan de- mempunyai makna menghilangkan atau meniadakan. Contoh kata-kata yang menggunakan awalan de- adalah dehidrasi, devaluasi, dehumanisasi, deregulasi dan sebagainya

d. Awalan ekstra
Awalan ekstra- mempunyai makna tambah, di luar ataupun sangat. Contoh kata-kata yang menggunakan awalan ekstra- adalah ekstralingualistik, ekstraketat, ekstrahati-hati dan sebagainya.

e. Awalan hiper-
Awalan hiper- mempunyai makna lebih atau sangat. Contoh-contoh kata yang menggunakan awaan hiper- adalah hipertensi, hiperaktif dan sebagainya.

f. Awalan in-
Awalan in- mempunyai arti tidak. Kata inkonvensional berarti tidak konvensional. Inaktif berarti tidak aktif.

g. Awalan infra-
Awalan infra- mempunyai arti di tengah, misalnya pada kata-kata infrastruktur, inframerah dan sebagainya.

Itulah beberapa imbuhan yang sering digunakan dalam bahasa Indonesia baik yang berasal dari bahasa Indonesia sendiri maupun imbuhan asing.

0 Response to "Imbuhan Asing, Jenis dan Penggunaannya"

Posting Komentar

ads midle